Selasa, Maret 18, 2014

Bangkok Day 1 : Bandara, Hotel, Chatuchak

Hari yang di nanti pun tiba, tanggal 1 Maret - 4 Maret kemarin saya bersama suami jalan-jalan ke Bangkok, yang katanya surganya belanja. Ini untuk pertama kalinya saya meninggalkan anak-anak. Anak-anak dititipkan dengan neneknya. Sengaja tidak mengajak anak-anak karena pengalaman sewaktu kita ke Singapur, anak-anak rewel, ngeluh capek. Pastinya yang namanya jalan-jalan ya banyakan jalannya ya heuheu...

Sebenarnya sewaktu akan berangkat sempat khawatir juga dengan kondisi keamanan di Bangkok saat itu.  Bangkok sedang tidak aman karena banyak demonstrasi yang ingin melumpuhkan pemerintahan disana, terlebih lagi bulan Februari waktunya pemilu di sana. Saya dan suami mengikuti terus perkembangan kondisi keamanan di sana. Informasi dari beberapa teman, ada yang bilang masih aman untuk lokasi wisata, ada yang bilang jangan dulu ke sana sampai bulan April. Seminggu sebelum keberangkatan saya membaca berita terjadi ledakan granat dan menewaskan 4 orang, widiiw...kondisi tidak aman dari berita-berita yang saya baca, membuat saya menunda-nunda untuk pesan hotel, karena saya tidak yakin apakah jadi berangkat atau tidak, melihat kondisi seperti itu?

Tiga hari sebelum keberangkatan akhirnya saya dan suami Bismillah tetap berangkat, sayang tiket boow hehee...saya langsung pesan tiket dll. Saat pesan tiket hotel terjadi kesalahan, saya pikir perjalanan ke Bangkok hanya 3 hari 2 malam, jadi saya pesan hotel untuk 2 malam. Ternyata sehari sebelum keberangkatan ketika saya cek tiket ternyata perjalanannya 4 hari 3 malam....hahaha akhirnya saya pesan hotel lagi untuk 1 malam.

Sehari sebelum keberangkatan saya tukar rupiah ke bath di money changer, ratenya saat itu 1 bath seharga 375 rupiah. Stok bath di money changer ternyata sedikit, menurut informasi yang saya dapat apabila kita menukar rupiah di Bangkok, nilai tukarnya akan jelek, bisa sakit hati bila menukar disana, rupiah jatuh banget tidak berharga, akhirnya saya membawa persediaan uang dollar dan euro.

Malam hari sebelum berangkat suami mengecek persiapan yang sudah saya siapkan, dan suami bilang, ini kenapa paspornya masih ada di lemari ? whaat...? saya terkejut...kenapa justru saya kelupaan untuk menyiapkan paspor, tepok jidat, dikata Bangkok dekat Ciamis kali ya... ga perlu bawa paspor wkwkwk...Untung saja suami mengecek kembali. Apa jadinya kalau sudah sampai bandara ternyata paspor tidak ada...bisa nangis ga jadi berangkat.

Jam 3 dini hari kami berangkat dari rumah, membawa mobil sendiri, mobil parkir inap di bandara. Perjalanan lancar sampai bandara jam 4 subuh, pesawat berangkat jam 7 pagi. Jam 5 baru dipersilahkan untuk cek in, disini membayar airport tax seorang 150rb karena berdua dengan suami jadi membayar 300rb. Koper ditimbang beratnya 10kg, saya hanya membawa 1 koper, di dalam koper sudah disediakan tas yang bisa dilipat untuk tempat oleh-oleh.

Ada pengalaman miris selama di Bandara Soeta, setelah melewati bagian pemeriksaan kita menunggu 1 jam untuk cek in dan disana tidak tersedia kursi untuk menunggu, sangat jauuh dibandingkan dengan Bandara changi tentunya wkwkk...bahkan untuk toilet pun hanya tersedia sedikit, jadi antrian di pintu toilet pun sangat panjang. Belum lagi ketika saya sudah di dalam pesawat tepat jam 7 pagi, pesawat baru bisa take off jam 7.25 dikarenakan antri runwaynya...jadi selama 25 menit runway dipakai 8 pesawat yang akan take off dan landing. Saya pikir hanya dipakai untuk yang take off saja, setelah pesawat Airasia take off saya heran kok pesawat Garuda tidak langsung take off, ternyata... ada pesawat yang landing tweewweew... Kebetulan saya duduk di dekat jendela jadi saya bisa melihatnya. Pesawat yang bersamaan mau take off ada AirAsia di antrian depan, kemudian Garuda, baru pesawat Tiger/Mandala yang saya tumpangi, lucu saja melihat pesawat antri hehe.... dan saya hitung ada 5 pesawat yang landing. Duuh ternyata beneran yah Bandara Soeta termasuk bandara tersibuk, baca info termasuk peringkat ke 8 dunia sebagai bandara tersibuk, tapi mirisnya runway cuma satu. Info terbaru pula, katanya sudah ada rencana renovasi bandara dengan dana trilyunan, semoga saja terealisasi dan ga di korupsi uangnya.

Di dalam pesawat saya sempat memesan makan berdua dengan suami, total makan 90rb. Alhamdulillah sampai di bandara Suvarnabhumi pukul 10. Sebelum keluar bandara saya mampir di Tour Service untuk meminta simcard gratis. Tidak susah mencari tempat ini, karena terlewati kalau kita keluar bandara. Saya mendapat infonya dari blog ini. Fotonya saya ambil juga dari blog tersebut.

                                                              Foto di ambil dari sini.
Petugas Tour Service memberi saya 2 kartu TrueMove buat saya dan suami. Petugasnya ramah, ujung-ujungnya menawarkan tour setengah hari, tapi suami menolaknya, dan petugas itu langsung bete hahaha...kelihatan banget perubahan wajahnya. Oya menurut petugas itu bisa top up isi pulsa di seven eleven yang ada di bandara, tapi saya memutuskan untuk langsung ke hotel dan rencana membeli pulsa di MBK. Di Tour Service ini bisa juga mengambil peta Bangkok. Di hotelpun biasanya menyediakan peta, ambil saja itu sangat berguna untuk informasi berkeliling disana.

                                    Ini contoh kartu gratis TrueMove yang saya dapat di bandara.

Dari bandara saya naik Airport Rail Link, yang saya suka dari Bangkok dan Singapura, transportasinya sangat mudah bisa langsung naik kereta dari bandara menuju kotanya, mmm...melamunkan kapan ya Indonesia bisa kaya gini? Ga pake lama melamunnya, saya langsung membeli tiket airport rail link seharga 45 bath. Membeli tiketnya dimesin tiket, pilih bahasa Inggris karena saat melihat mesin tiketnya, suami bingung tulisannya thai semua di layar hahaha.... untung saya melihat ada pilihan bahasa Inggris. Kita membeli 2 tiket sebesar 90 bath. Tiketnya bentuk koin plastik, yang di tap saat kita masuk ke pintu, koin itu dipakai lagi saat kita keluar pintu saat tiba di tujuan, dengan cara dimasukkan koinnya. Jadi jangan sampai hilang koinnya.

                                                       Menunggu Airport Rail Link

Airport Rail Link hanya sampai di BTS Phaya Thai, perjalanan bandara ke BTS Phaya Thai hanya 45 menit. Untuk menuju hotel saya masih harus naik BTS, sebentar sih hanya 2 stasiun karena turun di BTS Siam. Peta jalur BTS bisa lihat disini :



                                                              Foto diambil dari sini.

Saat membeli tiket BTS saya agak bingung, karena melihat antrian di loket, tapi juga melihat ada antrian di mesin tiket, lalu apa bedanya? kunci saat bingung adalah...perhatikan sekitar, saya mengamati akhirnya ngerti, kalau di loket adalah untuk menukar uang kertas ke uang koin, karena untuk beli tiket di mesin tiket harus menggunakan koin. Ini mesin tiketnya :


Foto sebelah kanan adalah rute stasiun BTS, nomor yang dilingkari di foto sebelah kanan, menunjukkan harga tiketnya. Setelah kita menentukan stasiun mana dan tahu harganya berapa, kita beralih ke mesin sebelahnya yaitu foto yang di sebelah kiri, sangat mudah, di mulai dari nomor 1, pencet angka tujuan/harga tiket misalnya 42, nomor 2 masukkan koin 42 bath, nomor 3 ambil tiket, nomor 4 untuk ambil kembalian jika ada kembaliannya.

Setelah mengerti cara menggunakan mesinnya dan setelah mendapat uang koin, saya membeli tiket BTS menuju Siam dengah harga tiket 22, untuk 2 tiket menjadi 44 bath. Keluar dari BTS Siam ternyata terhubung dengan pusat pertokoan tapi saya tidak tahu itu termasuk yang Siam Paragon atau Siam Center atau siam Discovery karena ketiganya berhubungan mallnya. Di pintu pertokoan itu saya kebetulan melihat counter TrueMove, akhirnya saya mengisi pulsa disana sekalian minta diaktifkan layanan internetnya. Menurut saran SPG counternya, saya ambil paket 7 hari unlimited seharga 250 bath ditotal pajak atau apalah menjadi 270 bath. Total isi pulsa berdua suami sebesar 540 bath...lumayan...kalau dirupiahkan sebesar 200rb, seorang 100rb, ternyata masih lebih murah dari pada kalau saya aktifkan dari provider kartu saya yang terkena 75rb seharinya.

Di counter TrueMove ini saya sempat manyun sudah menunggu lama 30 menit lebih, kartu saya gagal aktif, punya suami sukses, punya saya tidak, dan SPG sana sudah menyerah mengutak-atik hp saya, karena dicoba di hp lain yang tipe hpnya sama, kartu itu aktif. Tapi ketika simcardnya kembali dimasukkan ke hp saya, tetap tidak aktif. Saya bete melayanglah uang 100rb. Saya meninggalkan counter tanpa komplen. Biasalah kalau jalan sama suami, suami males ribut apalagi di negeri orang, malah suami masih bisa tersenyum sama SPG tersebut. Ya iyalaah... SPGnya canteek gituu... wkwkwk

Keluar dari counter TrueMove saya menuju hotel, sempat agak nyasar saat mencari lokasi hotel, walaupun sudah berbekal GPS di hp. Ternyata tanpa disadari kita melewati pusat demo, apa yang kita takuti sebelum berangkat ke Bangkok hahaha...eh tapi ternyata demonya damai...tidak rusuh seperti yang diberitakan, bahkan tanpa sadar suami menanyakan alamat hotel pada pendemo yang bertugas sebagai penutup jalan. Tapi sayangnya mereka tidak tahu apa yang kita tanyakan, mungkin tidak mengerti bahasa Inggris, infonya orang Thailand memang jarang yang mengerti bahasa Inggris. Dengan modal GPS ternyata kita salah turun BTS, hotelnya lebih dekat dari BTS National Stadium, tapi memang antara BTS Siam dan BTS Nasional Stadium hanya selemparan batu karena dekatnya bisa di tempuh dengan berjalan kaki. Ditengah jalan saya di sapa oleh supir mobil wara wiri yang menuju Jim Thomson (salah satu tempat kunjungan wisata pula) dari supir itulah kita diberi tahu kalau kita salah jalan seharusnya di gang sebelahnya.

Alhamdulillah akhirnya kita sampai di Wendy House, ternyata di gang yang paling ujung. Kesan saya di hotel ini, seperti rumah, pantas saja namanya wendy house, ketika masuk kamar, kamarnya sempit bahkan untuk sholat saja bingung tempatnya, di kamar hanya ada tempat tidur, meja tv dan meja rias, tidak ada lemari baju. Awal masuk saya agak kecewa dengan penampakan hotel ini, tapi setelah lama saya perhatikan, ternyata hotel ini sangat bersiiih sekali. Satu yang saya keluhkan adalah hotel 4 lantai ini tanpa lift, dan saya kebagian di lantai 3 lumayan capek naik turun tangganya. Tapi suami bilang ga apa-apa anggap aja olah raga, itulah suami saya, selalu berfikir positif. Oya di pintu kaca hotel ini dipasang penghargaan tahun 2012 dan 2013 hotel ini sebagai winner dari tripadvisor.

Sampai di hotel jam 1 siang, kita istirahat di hotel, sambil istirahat suami mencoba mengutak-atik hp saya , alhamdulillah ternyata bisa aktif layanan internetnya, horeee.... ternyata ada yang belum di setting di hpnya, kok pinteran suami daripada SPG TrueMove ya. Senangnya saya ga jadi rugi deh hehe... hp aktif itu penting disaat jauh dari anak-anak. Untuk mempermudah saya menghubungi anak-anak, karena ini baru pertamakalinya mereka ditinggal saya. Beneran nih..? bukan karena mau narsis..? wkwkwk

Rencana awal, di hari pertama adalah ke Grand Palace, kuil Wat Pho dan Wat Arun, tapi berhubung kita istirahat di hotel sampai jam 3 sore, jadi sudah terlalu sore untuk wisata kesana, karena sebentar lagi tempat wisata itu akan tutup. Akhirnya saya putuskan ke pasar Chatuchak saja yang adanya hanya di hari weekend, kebetulan saat itu adalah hari Sabtu.

Setelah sholat dan mandi saya dan suami menuju BTS Stadium National yang ternyata BTSnya pas di depan gang hotel kita menginap. Dari BTS ini saya melihat tenda-tenda para pendemo yang sudah beberapa hari menginap disana. Ini fotonya :


Di BTS saya perhatikan ternyata yang menunggu cukup tertib antrinya, dibagian ujung lantai ada cat kuning dan ada tanda panah kanan kiri, maksudnya yang mau naik antri di pinggir-pinggir pintu, yang tengah untuk jalur orang yang turun dari BTS. Ini fotonya :


Menuju Chatuchak naik BTS, sampai BTS MoChit, BTS paling terakhir, karena saya dari BTS National Stadium maka turun dulu di BTS Siam untuk ganti jalur. Tiket menuju Chatuchak untuk 2 orang seharga 84 bath. Dari BTS Mochit menuju chatuchak tinggal jalan, ini suasana pasar chatuchak :


                                                                   Pasar Chatuchak

Pasar Chatuchak itu sangat luas kalau tidak hapal nomor lorongnya di jamin nyasar hehe...yang saya foto di atas itu arah mau pulang, pas jalan besarnya, didalamnya masih ada lorong-lorongnya yang sangat sempit jalannya. Saking banyaknya penjual, saya malah bingung mau beli apa, alhasil belanja cuma sedikit, cuma dapat sepatu 2 pasang, 5 buah tas etnik Bangkok, 2 buah pashmina, total belanja 1100 bath. Belanja disini harus nawar, mereka ada yang menggunakan kalkulator untuk memberi tahu harganya ada juga yang cukup dengan bahasa Inggris. Kalau kita membeli dengan cukup banyak biasanya mereka mau memberi diskon atau harga murah. Nanti akan saya posting sendiri mengenai oleh-oleh Bangkok dan harganya.

Setelah capek berkeliling, saya istirahat di menara jam yang ada di tengah-tengah pasar, duduk disana sambil mengamati jalan pulang, karena bingung keluarnya lagi lewat mana? hehe... Tanpa sengaja saya justru melihat rumah makan Saman Islam yang sering di bahas di internet sebagai info rumah makan halal di chatuchak, akhirnya saya memutuskan makan disana. Saya mencoba menu Mango Sticky Rice dan suami menu bakso, minumnya es kelapa utuh. Untuk memesan menu kita tinggal melihat foto menu yang di tempel di dinding yang diberi angka di masing-masing fotonya, sehingga kita tinggal menyebutkan angkanya untuk memesan, tapi sayangnya tidak diinfokan harganya, alhasil total kita makan sebesar 350 bath, bila dirupiahkan senilai 131rb. Mahal untuk makan berdua, untuk standar di pasar. Padahal menurut info teman, makan di Bangkok murah-murah sekitar 30rb. Tetangga saya yang kebetulan mak blogger juga Mak Elhida, baru kesana bulan Desember. Mak Elhida bercerita, dia makan di pasar chatuchack berdua suaminya tidak sampai 100 bath totalnya, dan di rumah makan yang halal pula.

                                                                  Mango Sticky Rice

Mango sticky rice itu buah mangga di campur ketan putih disiram santan, ketan putihnya berasa agak manis, terlihat aneh karena di campur mangga, tapi setelah di coba ternyata enaaakk....eh tapi kalau makannya kebanyakan lama-lama eneg juga qiqiqi...rasa es kelapanya aneh, air kelapanya malah terasa asin bukannya manis, akhirnya tidak saya habiskan.

Selesai makan saya langsung pulang menuju hotel, naik BTS beli tiket 84 bath. Sampai di BTS National Stadium mampir di seven eleven beli cemilan, total belanja cemilan 204 bath.

Pengeluaran hari pertama :
Airport tax di soeta 2 orang 300rb
Makan di pesawat 90rb
Tiket Airport Rail Link 90 bath sekitar 33rb
Tiket BTS Siam 2 orang  44 bath sekitar 16rb
Pulsa TrueMove  2 orang 540 bath sekitar 200rb
Tiket BTS menuju chatuchack PP 2 orang 168 bath sekitar 63rb
Belanja di chatuchack 1100 bath sekitar 412rb
Makan di Saman Islam 350 bath sekitar 131rb
Seven eleven 204 bath sekitar 76rb
Total pengeluaran hari pertama sebesar : Rp. 1.321.000.




14 komentar:

  1. iya, aku ngeh dikau jalan di FB pas lg ada demo2 itu ya..waw..cuman ber2an ajah nih Bun..asiknya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya demonya wara wiri terus tp alhamdulillah masih aman. Iya berdua aja bawa anak mah rempong.

      Hapus
  2. Asiiiik udah posting. Seruu ya bisa jalan berduaan... yang terakhir tu kyknya enak ya

    BalasHapus
  3. Jd kangen bangkok...never ending shopping..wiskulnya enyakenyaaak. Pengalaman bgt y say bs bts-an dsana. Daku mah taksi n bajaj alias tuktuk terus. Haha. Info truemove jg baru,dulu blm ada.Hebat ya mereka. Once more,thanks bgt oleh2nyah :)

    BalasHapus
  4. @fitri, iya nih alhamdulillah bisa jalan berduaan setelah 9 th merit hahaha
    @kacamatamia, lidya, enak...bikin aja sendiri gampang, beda cuma di rasa ketannya, kalau di bangkok ketannya rada manis, kalau di kita kan ketan putih itu asin, gurih.
    @diana, eh mbak tumben BW qiqiqi...sudah kembali ngeblog nih? sama2 mbak, thanks info bangkoknya

    BalasHapus
  5. @diana, ketinggalan komen, aku sempat merasakan naik bis dan taxi juga kok...tp kalau tuktuk sih enggak hehe...

    BalasHapus
  6. Iya nih... 4 hari lagi rencananya saya mau kesana, padahal masih dalam suasana tegang pasca kudeta militer... Huft, semoga aman terkendali, hehehe.....

    BalasHapus
  7. Iya nih... 4 hari lagi rencananya saya mau kesana, padahal masih dalam suasana tegang pasca kudeta militer... Huft, semoga aman terkendali, hehehe.....

    BalasHapus
  8. Mbak, nanya donk, itu Free SIM card nya ud lsg bisa kepake? Untk brp hari? Ato hrs di isi pulsa lagi kah??

    BalasHapus
  9. Hallo mbak,,,Wendy house daerah mana ya?.. Ap dekat dengan mall Siam discovery?.. Pesan nya dimana y mbak,,,terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. wendy house dekat BTS National Stadium, kalau mau ke mall siam discovery bisa naik BTS 1x pemberhentian tinggal turun kalau mau jalan juga bisa paling jalan 10menit dari bts national stadium

      Hapus
    2. oya saya pesan hotel2 semuanya lewat agoda pesan online sebelum berangkat ke bangkok. lihat postingan saya sebelumnya yg berjudul perisapan ke bangkok http://azrakulove.blogspot.com/2014/03/persiapan-jalan-jalan-ke-bangkok.html

      Hapus

maaf kalau saya belum sempat kunjungan balik