Selasa, Agustus 25, 2015

Umroh Januari 2015 Part 4 ( Madinah Hari Ke-2 City Tour)

Hari ke-2 di madinah kita city tour ke masjid quba, ke kebun kurma, ke bukit syuhada, masjid kiblatain dan ke jabal magnet. Kalau jabal magnet sebenarnya tidak ada dalam program city tour tapi karena permintaan seluruh jamaah akhirnya kita ke sana dan membayar patungan masing-masing 10 real seorang. Jabal magnet itu daerah berbukit yang kalau bis melewati situ ga perlu injak gas tapi mobilnya bisa jalan sendiri, menurut cerita muthowif kami katanya dulu daerah situ adalah daerah jin-jin, ga tau kebenarannya yah hehe.

Berikut foto-foto saat city tour :

 Bukit syuhada, di bukit inilah nabi bertempur, kebayang medannya
yang sulit seperti itu.

Masjid Kuba,
 sebaiknya kalau mau ke masjid kuba sudah dalam keadaan berwudhu dari hotel karena pahala wudhunya sama saja dengan sholat sunnah.


Di sekitar masjid kuba ada yang jual kurma muda yang dibekuin di frezeer, murah sekilo harganya 10 real, saya beli setengah kilo saja karena hanya untuk mencicipi saja, karena menurut muthowif kami ini tidak awet kalau di bawa pulang. Suami doyan sekali rasanya sepet-sepet manis.

 Kebun kurma
pohon kurma bukannya tinggi ya? di kebun ini kok pohonnya pendek-pendek ya? dan karena ke sini nya pas musim dingin jadi tidak ada buah kurmanya di pohon.

Kata orang di kebun kurma mahal-mahal, kata saya tergantung barang ya...karena untuk kurma kan ada grade-grade nya, mahal kalau grade yang paling bagus. Saya beli kurma kardusan yg agak lembek/empuk termasuk kurma basah, sudah cicipin testernya ternyata enak...langsung beli 3 kardus harganya murah cuma 20 real sekardusnya. kardusnya seperti yang di foto atas tersebut. Sampai sekarang masih kebayang-bayang enaknya.

Ini bukit yang ada tulisan lafal Allah nya, disini ada yang jual minyak zaitun botolan harga 10 real, kata muthowif minyaknya zaitun asli dan murah. Disarankan beli aja disini.

Di bukit ini sambil bisnya antri menuju jabal magnet.

Rasanya saat menuju jabal magnet, saya biasa aja hahaha...yang membuktikan teman-teman yang penasaran, mereka berjalan ke depan supir, melihat pak supir,  benar ga injak gas...katanya sih benar pak supir ga injak gas tapi mobil berjalan kencang.

Malam harinya saya janjian sama teman kuliah dulu di Lampung, kebetulan kita sama-sama sedang umroh, dan sama-sama sedang di madinah, akhirnya kita janjian ketemu di Masjid Nabawi, Alhamdulillah ga di sangka bisa ketemuan di sana. Dan ternyata teman saya ini bernasib sama ternyata dia sedang datang bulan juga, padahal dia sudah minum obat penunda haid. Malah lebih beruntung saya sudah sempat melaksanakan ibadah umroh di mekah, teman saya ini datangnya ke madinah dulu, baru menuju mekah, ternyata dia dapat haid di madinah, jadi dia sama sekali tidak bisa melaksanakan umroh di mekah. Tapi teman saya ini bercerita, saat dia kebingungan mencari obat penunda haid di apotik sana, dia bertemu seorang kyai yang kebetulan membawa jamaah umroh juga, pak kyai itu menghibur teman saya dan mengatakan "kalau dapat haid saat umroh, itu berarti pahala kita sudah dicukupkan oleh Allah, artinya kita tetap mendapatkan pahala meski kita tak melaksanakan ibadah umrohnya, karena alasan haid. Jadi ga perlu sedih" Mmm...benar atau tidaknya kata-kata itu saya tidak tahu, tapi kata-kata itu cukup menghibur dikala kita sedang sedih ga bisa maksimal ibadah di saat umroh. Bayangkan saja sudah jauh-jauh berniat mau umroh eh saat waktunya malah kita haid, pasti sedih sekali, dan dengar kata-kata itu ternyata cukup menghibur kita.

Teh Yuli, teman kuliah di lampung.

Hari ke-3 di Madinah acara bebas, karena sorenya kita sudah berangkat pulang menuju bandara jeddah. Acara bebas ini saya manfaatkan untuk belanja oleh-oleh, saya hanya belanja di sekitaran masjid Nabawi saja. Tadinya saya hanya membawa uang buat oleh-oleh 2jt karena niatnya mau ibadah aja ga mau banyak belanja, ternyata uang 2jt tersebut sudah habis di mekah, untuk beli 4 alquran, 2 buat wakaf ke masjid dan 2 untuk oleh-oleh pulang, buat bayar damn suami, buat beli 3 gamis anak-anak, dan ngeborong roti croissant. Akhirnya suami tukar uang lagi di money changer madinah ternyata nilai tukarnya lebih mahal di madinah daripada mekah, kebetulan teman sekamar sempat tukar uang saat di mekah. Jadi saat di mekah 1 real senilai 3400 rupiah, sedangkan di madinah 1 real senilai 3500 rupiah. Sebenarnya nilai tukarnya sama saja dengan saya bawa dari Jakarta, di money changer Jakarta/Depok sekitar 3400-3500 rupiah, tapi banyak yang kosong karena memang musim umroh, jadi kemarin saya dapat realnya malah di toko oleh-oleh haji kebetulan bisa tukar real juga harganya lumayan murah 1 real senilai 3300 rupiah.

Di madinah saya membeli kurma 3 dus, kurma azwa yang seharga 50 real/kg, beli pashmina aja yang banyak buat dibagi-bagikan ke saudara dan tetangga karena saya keluarga besar, harga pashmina rata-rata 10 real pashmina yang di kemas plastik, tapi ada juga harga yang 5 real, tapi untung-untungan ada yang bagus atau enggak kalau yang harga 5 real dan tidak di kemas plastik pasminanya. Saya juga beli handbody karena suka sama tempatnya yg unik. Oya kalau belanja di toko-toko walaupun sudah di tempel label harganya itu masih bisa di tawar, jangan takut kendala bahasa karena mereka fasih bahasa Indonesia, bahkan saya dipanggil syahrini hahaha...asal tahu kita dari Indonesia pasti dipanggil syahrini hadeuuh...oya hati-hati dengan pedagang arab laki-laki, suka genit-genit, saya waktu nawar harga, mereka menyerahkan barang yang saya beli sambil pegang tangan saya dan bilang halal..halal...maksudnya bukan pegangan tangannya yang halal, maksudnya harga yang saya tawar dia setuju jadi bilang halal...kalau pegang tangannya jelas-jelas dia cari kesempatan aja, padahal saya sudah berusaha ga dandan, karena sebelum berangkat umroh sudah diingatkan teman-teman yang sudah pernah umroh, jangan dandan cantik-cantik karena pria arab genit-genit. Padahal saya di antar suami belanjanya tapi suami sibuk skype sama anak-anak di rumah, jadi tidak memperhatikan saya belanja. Yah total 5jt habis buat belanja oleh-oleh di mekah dan madinah.

Sorenya packing barang, alhamdulillah semua oleh-oleh bisa masuk koper kebetulan koper yang dapat dari FT sangat besar dan dari rumah juga saya dan suami cukup sedikit membawa baju, jadi masih banyak ruang buat simpan oleh-oleh.

 Berfoto dengan teman sekamar.

Berangkat menuju Jeddah perjalanan sekitar 6 jam, menjelang magrib kita istirahat sholat di masjid terapung, sayang ga bisa lihat keindahan laut merah karena sudah gelap. Masjid terapung ini ada di lokasi Laut Merah. Setelah itu kita masih di ajak mampir ke toko ali murah, disini saya membeli parfum kecil yang batangan seharga 10 real dapat 3 biji, disini beli tasbih kecil, harga barang-barang lainnya mahal-mahal, namanya saja ali murah hehehe.

Agak lama saat nunggu cek in di jeddah, ruang tunggunya tidak ada kursi jadi kita duduk melantai, bandara jeddah ini sangat kecil semoga ke depannya diperluas biar bisa menampung jamaah-jamaah haji dan umroh. oya ternyata di jeddah tidak ada larangan membawa air ke pesawat, karena banyak teman-teman yang bawa air di botol mineral bebas-bebas aja dibawa, wah tau kaya gitu bisa bawa air zam-zam di botolin hahaha...karena mulai tahun ini jatah air zam-zam dikurangin, biasanya tiap jamaah di oleh-olehin air zam-zam 10 liter, mulai tahun ini hanya dapat 5 liter, katanya peraturan baru dari pemerintah Arab Saudinya.


Alhamdulillah kita pulang ke rumah dalam keadaan sehat, dulu ortu dan kakak-kakak pulang umroh pada batuk bangkong, kita enggak, hanya kedinginan aja di Madinah untung sudah persiapan bawa jaket, karena memang Desember-Januari mekah madinah lagi musim dingin. Orang lain ada yang sampai mimisan pas di madinah, Alhamdulillah saya masih diberi sehat, hanya suami saja yang bibirnya kering sampai berdarah, karena telat ga dipakein pelembab bibir/madu.

Alhamdulillah selesai sudah cerita umrohnya dengan menggunakan First Travel, sangat memuaskan dengan harga 12,5jt tapi pelayanan maksimal, yang terpenting adalah hotel sangat dekat masjid jadi ibadah pun bisa maksimal, terima kasih sekali buat Vera yang sudah mengenalkan dengan FT dan makasih juga buat bunda key yang sudah jadi koordinator memudahkan kita dalam mengurus surat-surat perjalanan umroh ini. Semoga lain kesempatan bisa kembali berangkat dengan FT aamiin.












1 komentar:

maaf kalau saya belum sempat kunjungan balik