Hari yang di nanti pun tiba, tanggal 1 Maret - 4 Maret kemarin saya bersama suami jalan-jalan ke Bangkok, yang katanya surganya belanja. Ini untuk pertama kalinya saya meninggalkan anak-anak. Anak-anak dititipkan dengan neneknya. Sengaja tidak mengajak anak-anak karena pengalaman sewaktu kita ke Singapur, anak-anak rewel, ngeluh capek. Pastinya yang namanya jalan-jalan ya banyakan jalannya ya heuheu...
Sebenarnya sewaktu akan berangkat sempat khawatir juga dengan kondisi keamanan di Bangkok saat itu. Bangkok sedang tidak aman karena banyak demonstrasi yang ingin melumpuhkan pemerintahan disana, terlebih lagi bulan Februari waktunya pemilu di sana. Saya dan suami mengikuti terus perkembangan kondisi keamanan di sana. Informasi dari beberapa teman, ada yang bilang masih aman untuk lokasi wisata, ada yang bilang jangan dulu ke sana sampai bulan April. Seminggu sebelum keberangkatan saya membaca berita terjadi ledakan granat dan menewaskan 4 orang, widiiw...kondisi tidak aman dari berita-berita yang saya baca, membuat saya menunda-nunda untuk pesan hotel, karena saya tidak yakin apakah jadi berangkat atau tidak, melihat kondisi seperti itu?
Tiga hari sebelum keberangkatan akhirnya saya dan suami Bismillah tetap berangkat, sayang tiket boow hehee...saya langsung pesan tiket dll. Saat pesan tiket hotel terjadi kesalahan, saya pikir perjalanan ke Bangkok hanya 3 hari 2 malam, jadi saya pesan hotel untuk 2 malam. Ternyata sehari sebelum keberangkatan ketika saya cek tiket ternyata perjalanannya 4 hari 3 malam....hahaha akhirnya saya pesan hotel lagi untuk 1 malam.
Sehari sebelum keberangkatan saya tukar rupiah ke bath di money changer,
ratenya saat itu 1 bath seharga 375 rupiah. Stok bath di money changer ternyata sedikit, menurut informasi yang saya dapat apabila kita menukar rupiah di Bangkok, nilai tukarnya akan jelek, bisa sakit hati bila menukar disana, rupiah jatuh banget tidak berharga, akhirnya saya membawa persediaan uang dollar dan euro.
Malam hari sebelum berangkat suami mengecek persiapan yang sudah saya siapkan, dan suami bilang, ini kenapa paspornya masih ada di lemari ?
whaat...? saya terkejut...kenapa justru saya kelupaan untuk menyiapkan paspor, tepok jidat, dikata Bangkok dekat Ciamis kali ya... ga perlu bawa paspor wkwkwk...Untung saja suami mengecek kembali. Apa jadinya kalau sudah sampai bandara ternyata paspor tidak ada...bisa nangis ga jadi berangkat.
Jam 3 dini hari kami berangkat dari rumah, membawa mobil sendiri, mobil parkir inap di bandara. Perjalanan lancar sampai bandara jam 4 subuh, pesawat berangkat jam 7 pagi. Jam 5 baru dipersilahkan untuk
cek in, disini membayar
airport tax seorang 150rb karena berdua dengan suami jadi membayar 300rb. Koper ditimbang beratnya 10kg, saya hanya membawa 1 koper, di dalam koper sudah disediakan tas yang bisa dilipat untuk tempat oleh-oleh.
Ada pengalaman miris selama di Bandara Soeta, setelah melewati bagian pemeriksaan kita menunggu 1 jam untuk
cek in dan disana tidak tersedia kursi untuk menunggu, sangat jauuh dibandingkan dengan Bandara changi tentunya wkwkk...bahkan untuk
toilet pun hanya tersedia sedikit, jadi antrian di pintu
toilet pun sangat panjang. Belum lagi ketika saya sudah di dalam pesawat tepat jam 7 pagi, pesawat baru bisa
take off jam 7.25 dikarenakan antri
runwaynya...jadi selama 25 menit
runway dipakai 8 pesawat yang
akan
take off dan
landing. Saya pikir hanya dipakai untuk yang
take off saja, setelah pesawat Airasia
take off saya heran kok pesawat Garuda tidak langsung
take off, ternyata... ada pesawat yang
landing tweewweew... Kebetulan saya duduk di dekat jendela jadi saya bisa melihatnya. Pesawat yang bersamaan mau
take off ada AirAsia di antrian depan, kemudian Garuda, baru pesawat Tiger/Mandala yang saya tumpangi, lucu saja melihat pesawat antri hehe.... dan saya hitung ada 5 pesawat yang
landing. Duuh ternyata beneran yah Bandara Soeta termasuk bandara tersibuk, baca info termasuk peringkat ke 8 dunia sebagai bandara tersibuk, tapi mirisnya
runway cuma satu. Info terbaru pula, katanya sudah ada rencana renovasi bandara dengan dana trilyunan, semoga saja terealisasi dan ga di korupsi uangnya.
Di dalam pesawat saya sempat memesan makan berdua dengan suami, total makan 90rb. Alhamdulillah sampai di bandara Suvarnabhumi pukul 10. Sebelum keluar bandara saya mampir di Tour Service untuk meminta simcard gratis. Tidak susah mencari tempat ini, karena terlewati kalau kita keluar bandara. Saya mendapat infonya dari blog
ini. Fotonya saya ambil juga dari blog tersebut.
Foto di ambil dari
sini.